
Pulau Moyo, 20 September– Di tengah keindahan alam yang menakjubkan, Pulau Moyo menyimpan potensi pariwisata yang belum sepenuhnya tergali. Adnan, seorang pelaku wisata setempat, mengungkapkan harapannya agar pemerintah memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada masyarakat Desa Labu Aji, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Dengan kemampuan berbahasa asing, masyarakat lokal akan lebih siap untuk menyambut wisatawan mancanegara yang semakin banyak berkunjung ke pulau ini.

Mengatasi Kendala Bahasa untuk Pengalaman yang Lebih Baik
Pulau Moyo dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, mulai dari pantai berpasir putih hingga terumbu karang yang kaya akan kehidupan laut. Namun, Adnan menyatakan bahwa kendala bahasa sering kali menghalangi interaksi yang lebih mendalam antara masyarakat lokal dan wisatawan. “Selama ini, kami seringkali kesulitan berkomunikasi dengan tamu asing. Pemandu wisata yang kami sewa berasal dari luar daerah, sementara belum ada pemandu lokal yang terlatih. Kami berharap pemerintah dapat memberikan bimbingan khusus agar masyarakat bisa berkomunikasi langsung dengan para tamu,” ujarnya pada Sabtu (20/9/2025).
Pemandu Lokal adalah Jembatan Antara Budaya dan Wisatawan
Jika masyarakat Desa Labu Aji dibekali kemampuan bahasa Inggris, mereka tidak hanya dapat berfungsi sebagai pengantar tamu, tetapi juga sebagai pemandu yang mampu menjelaskan kekayaan budaya dan keindahan alam Pulau Moyo. Dengan kehadiran pemandu lokal, wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang lebih otentik dan berkesan. “Kami ingin berbagi cerita tentang desa kami, menjelaskan potensi wisata, dan menunjukkan keindahan tempat ini. Jika kami bisa berbahasa Inggris, kami akan lebih percaya diri untuk menjawab pertanyaan dan memberikan informasi yang dibutuhkan,” ungkap Adnan.
Menggali Potensi Wisata yang Belum Terkelola
Pulau Moyo bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga tempat yang kaya akan budaya dan tradisi. Dengan pelatihan bahasa Inggris, masyarakat lokal akan lebih mampu mempromosikan berbagai atraksi menarik seperti snorkeling di perairan jernih, trekking di hutan yang rimbun, serta menikmati keindahan alam yang masih alami. “Kami memiliki banyak tempat menarik yang bisa dijelajahi. Dengan bimbingan bahasa, kami bisa memperkenalkan lebih banyak wisatawan pada keindahan alam dan budaya kami,” tambah Adnan.

Membangun Sumber Daya Manusia untuk Masa Depan Pariwisata
Melalui pelatihan bahasa Inggris, masyarakat Desa Labu Aji diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan wisata dan memperkuat peran mereka sebagai pelaku utama dalam industri pariwisata Pulau Moyo. Adnan menekankan bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia lokal adalah kunci agar Pulau Moyo tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena keramahan dan profesionalisme penduduknya dalam melayani wisatawan.
“Pulau Moyo memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata yang terkenal. Dengan dukungan pelatihan dan pengembangan, kami yakin bisa menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi setiap pengunjung,” tutup Adnan dengan penuh semangat.__jj