

P. Moyo, 20 September – Sebanyak 30 anggota komunitas pemandu wisata dan penyedia jasa transportasi di Pulau Moyo berkumpul untuk mengikuti kegiatan implementasi rencana aksi pemberdayaan masyarakat di kawasan Laskap Moyo Satonda. Acara ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang dilaksanakan empat bulan lalu, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku pariwisata lokal.
Dalam kegiatan tersebut, hadir sejumlah perwakilan penting, termasuk Samsul Ibrahim dari BKSD Provinsi NTB, Dr. Rusdianto AR dari BPBD Kabupaten Sumbawa, serta Ilman Fiansyah dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumbawa.
Keselamatan dan Etika Pelayanan Jadi Sorotan Utama

Salah satu fokus utama dari pertemuan ini adalah penekanan pada standar keselamatan dalam penyediaan jasa transportasi pariwisata. Ilman Fiansyah mengingatkan pentingnya memastikan kelayakan kendaraan sebelum digunakan untuk membawa tamu.
“Keamanan adalah prioritas saat melayani tamu. Kendaraan yang digunakan harus memenuhi standar keselamatan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Ilman.
Selain itu, para pemandu wisata diingatkan untuk selalu menjaga etika dan kearifan lokal. Hal ini penting agar wisatawan merasa nyaman dan betah saat menikmati keindahan Pulau Moyo.
Komunikasi Penting di Wilayah Terpencil

Dr. Rusdianto AR juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi situasi darurat, terutama di daerah dengan sinyal telepon yang minim. Ia menegaskan bahwa penyedia layanan wisata harus memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan tamu.
“Jika ada masalah dalam perjalanan, penting untuk memiliki sarana komunikasi alternatif, seperti radio, yang bisa dipasang di kantor desa. Ini akan memudahkan pelaporan setiap kejadian,” jelasnya.
Harapan dari Pelaku Wisata Lokal

Aldi Pertamansyah, seorang tukang ojek wisata dari Labu Aji, menyampaikan harapan para pelaku wisata lokal. Ia menginginkan pemerintah memberikan pelatihan lebih lanjut mengenai cara mengatasi kendala saat melayani tamu. Ia juga meminta perhatian terhadap infrastruktur jalan yang menuju Taman Wisata Moyo, karena banyak tamu yang mengeluhkan kondisi jalan yang rusak.
Menuju Pariwisata yang Aman dan Berkelanjutan
Kegiatan ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat peran masyarakat lokal dalam sektor pariwisata Pulau Moyo. Dengan peningkatan standar keselamatan, etika pelayanan, dan dukungan infrastruktur, diharapkan pariwisata di Pulau Moyo dapat berkembang secara lebih baik, aman, dan berkelanjutan._jj